Sabtu, 20 September 2014

Dompet ayahku


Dompet ayahku itu sederhana. Sebuah dompet satu lipatan seperti dompet laki-laki pada umumnya.
Berbahan kulit sitetis dan berwarna hitam. Entah sejak kapan beliau memlikinya, tapi yang jelas dompet itu sudah berubah warna. Sedikit abu-abu disisi pinggir dan berubah bentuk menjadi cekung. Mungkin karena sering diletakkan disaku belakang dan tertindih pantat saat beliau duduk.

Didalamnya sendiri hanya ada beberapa sekat. Sekat utama untuk menyimpan uang dan beberapa sekat untuk meletakkan kartu kredit bagi yang memilikinya.
Sekat uang ayahku hanya berisi lembaran2 uang ribuan, karena setiap beliau pulang merantau semua uangnya dititipkan padaku
Sementara sekat yang biasa berisi kartu kredit, beliau letakkan ktp elektrik yang belum diaktifkan di kecamatan, serta sebuah sobekan kertas bertuliskan nomer rekening agar saat kami butuh uang beliau bisa langsung mentransfernya.
Itulah dompet ayahku.......